Thursday, January 28, 2021

Prostitusi Online, Mahasiswa Asal Sidoarjo Jual Anak di Bawah Umur

 





Kanit IV Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur berhasil menangkap pelaku prostitusi online. Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Balai Wartawan Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (26/01).

Penangkapan tersebut berdasarkan LP-A/ 4/ V/ RES.2 5/ 2020/ SUS/SPKT Polda Jatim tertanggal 21 Januari 2021. Sementara tersangka berinisial AP (21) yang merupakan warga RT 05 RW 08 Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Waru Sidoarjo.

“Kejadian ini bermula pelaku dan korban mengenal sejak sekitar Januari 2021 melalui media sosial Facebook. Akhirnya mereka bersepakat untuk menawarkan korban dengan cara BO (Boking Order),” jelas Kombes Pol Gatot.

Sementara itu, Wadireskrimsus Polda Jatim, AKBP Zulham Efendi, menyampaikan, pengungkapan kasus berkat siber patrol yang mereka lakukan. Pihaknya menemukan praktik prostitusi online melalui Facebook dengan nama akun ‘Angga Gepeng’.

Dalam postingannya, akun tersebut menawarkan jasa layanan prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur, yakni berusia 10 tahun dan 15 tahun. Tawaran tersebut ia sebar ke akun Grup Facebook ‘Cewek Include Surabaya Sidoarjo’.

“Tersangka mematok tarif berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta setiap kali kencan. Sementara pelaku mendapat bagian Rp 70 ribu dari setiap transaksi,” papar AKBP Zulham.

Atas penangkapan tersebut pihaknya mengamankan barang bukti antara lain KTP an. AP, HP merek Azus, 1 unit HP merek Xiomi.

Sementara tersangka di jerat pasal 296 KUHP tentang prostitusi dengan ancaman maksimal 1 tahun 4 bulan. Tak hanya itu, tersangka juga di jerat UU ITE pasal 45 UU N0. 19/2016 dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara atau denda 1 milyar rupiah. (Red/Ndy)

Subhanallah..! Jenazah yang dishalawati 70 ribu malaikat,Mau Di Do'akan Malaikat..! "Tolong Bagikan"

Subhanallah..! Jenazah yang dishalawati 70 ribu malaikat,Mau Di Do'akan Malaikat..! "Tolong Bagikan"

alhamdulillah… admin masih diberi kesempatan untuk berbagi postingan di blog ini. Untuk kali ini renacananya admin bakal posting artikel mengenai “Jenazah yang di sholawati 70 ribu malaikat ” langsung ajah dibaca yah sobat !!

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.
Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.
Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : “Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?”
“Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat


yang menghalanginya.” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari
saat ini?”
“Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat.”


jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa gerangan yang

menjadikan Malaikat menutupi Matahari?”
Kemudian Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu.”
“Siapakah dia, wahai Jibril?” tanya Rasulullah SAW.
“Dialah Muawiyah…!!!”jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?”
Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas.”

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : “Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut.”
SubhanAllah..
Walhamdulillah..
Wala ilaha illallah..
Wallahu akbar.
Rasulullah SAW bersabda : ”Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam?” Mereka menjawab, “Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur’an?” Lalu Nabi SAW bersabda, “Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.” (H.R. Muslim no. 1922)
Thank to forum Eocommunity


Sumber : keblim.wordpress.com

Monday, January 16, 2017

SUBHANALLAH.......JANGAN SAMPAI KITA MASUK NERAKA HANYA DIKARENAKAN AIR WUDHU?






Berikut ini yakni cerita tentang dua orang dengan keadaan yang kontras : seorang lelaki kaya raya dan wanita bapak. Dalam setiap harinya juga, keduanya tampak sekian tidak sama. Sang lelaki hidupnya padat oleh kesibukan duniawi, sebentar wanita yang miskin itu malah memakai waktunya untuk selalu melaksanakan ibadah.


Kesungguhan dan kerja keras lelaki itu membawanya pada kemapanan ekonomi yang diinginkan. Kekayaannya tak ia nikmati sendiri. Keluarga sebagai tanggung jawabnya rasakan dampak ketercukupan karena jerih payahnya. Lelaki ini tengah berkerja untuk kepentingan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya.

Nasib lain dihadapi si wanita miskin. Sebagian tetangganya tak dapatkan harta apapun ditempat tinggalnya. Kecuali satu bejana dengan persediaan air wudhu di dalamnya. Ya, untuk wanita taat ini, air wudhu jadi kekayaan yang membanggakan walaupun hidup masih tetap pas-pasan. Bukanah kesucian menjadikan melaksanakan ibadah kita lebih diterima dan khidmat? Dan karenanya menjanjikan balasan yang lebih lebih agung dari sekedar kekayaan duniawi yang fana ini?


Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab al-Minahus Saniyyah


Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab al-Minahus Saniyyah


"Source Sans Pro", sans-serif; font-size: 14px;">hal demikian, si wanita berbisik dalam hati, “Kalau air itu habis, lalu bagaimana saya akan berwudhu untuk menunaikan sembahyang sunnah nantinya malam? ”

Apa yang tampak dengan cara lahir tak selalu perlihatkan keadaan sebenarnya. Diceritakan, setelah meniggal dunia, keadaan keduanya jauh berbeda. Sang lelaki kaya raya itu memperoleh kesenangan surga, sesaat si wanita ayah yang taat melakukan beribadah itu jadi masuk neraka. Apa pasal?

Lelaki hartawan itu terima kemuliaan dikarenakan sikap zuhudnya dari gemerlap duniawi. Kekayaannya yang banyak tak lantas membuatnya larut dalam kemewahan, cinta dunia, serta kebakhilan.
 Apa yang dimilikinya semata untuk keperluan hidup, mendukung situasi untuk mencari ridla Allah.

Pandangan hidup semacam ini tak dimiliki si wanita. Hidupnya yang serbakekurangan jadi menjerumuskan hatinya pada cinta kebendaan. Buktinya, ia tidak bisa merelakan orang lain berwudhu dengan airnya, walaupun dengan argumen untuk melakukan beribadah.
 Ketidakikhlasannya yakni petunjuk bila ia miskin tidaklah karena terlepas dari cinta kebendaan namun “dipaksa” oleh keadaan.

Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani menjelaskan dalam kitab yang sama bila zuhud yakni meninggalkankecenderungan hati pada kesenangan duniawi, tetapi tidaklah berarti mengosongkan tangan dari harta meskipun. Semua kekayaan dunia direngkuh untuk penuhi kandungan kepentingan dan memaksimalkan keadaan untuk melakukan beribadah kepada-Nya.

Nasehat ulama sufi ini bisa berlaku kebalikannya. Untuk cinta dunia, seseorang tak mesti jadi kaya raya terlebih dahulu. Karena zuhud memang mempunyai urusan dengan hati, tidaklah lewat cara instan dengan alam bendawi. (Mahbib)

semoga ini menjadikan kita i'tibar dan selalu bertafakkur,sesuatunya kita kembalikan pada allah karna dialah yg mengatur segala mahluq dan alam semesta.


sumber: http://sumberterpercaya1.blogspot.com/

Saturday, January 14, 2017

Inilah Kata Rasulullah......! Suami Yang Wajib Mencuci Pakaian, Bukan Istri - SHARE !! Untuk Suami Kalian

Inilah Kata Rasulullah......! Suami Yang Wajib Mencuci Pakaian, Bukan Istri - SHARE !! Untuk Suami Kalian


Syaikh Fuad Shalih dalam bukunya Liman Yuriidu Az Ziwaaj wa Tazawuj menyampaikan empat nasihat Rasulullah SAW untuk para suami. Termasuk mengenai tugas cuci pakaian.

Syaikh Fuad merasa perlu mencantumkan hadits ini agar para suami berbenah diri; tidak hanya menuntut istri mempersembahkan yang terbaik bagi dirinya, tetapi juga ia mempersembahkan yang terbaik untuk istrinya.


Empat nasihat ini secara khusus mengajarkan suami untuk berpenampilan menarik di rumah.

Berikut ini, empat nasihat itu:
Cucilah Bajumu
Nasehat pertama ini memiliki dua dimensi. Dimensi pertama ada pada proses. Dimensi kedua terletak pada hasilnya.

Sebagai sebuah proses, “cucilah bajumu” berarti berbagi dengan istri dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan domestik, khususnya bagi keluarga yang tidak memiliki khadimat.


Mencuci baju tidak dibebankan kepada istri saja, melainkan suami juga melakukannya. Baik mencuci dengan tangan maupun dengan mesin cuci.

Konsep berbagi peran inilah yang diteladankan oleh Rasulullah. Kendati beliau adalah Nabi, pemimpin negara, qiyadah dakwah dan panglima perang, beliau menyempatkan diri untuk membantu istri-istrinya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Ditinjau dari dimensi hasil, “cucilah bajumu” membuat suami tampil dengan pakaian rapi di depan istrinya. Tidak kusut. Tidak menyebalkan.

Mungkin sebagian suami tidak merasa perlu tampil rapi di hadapan suaminya, terlebih ketika malam tiba. Namun, jika ia menuntut istrinya tampil prima di depannya, mengapa ia tidak menuntut dirinya melakukan hal yang sama?

Bukankah  Islam menjunjung keadilan? Kita para suami kadang belum juga mengerti bahwa wanita itu tidak selalu mencurahkan perasaannya kepada suami.

Ia kadang menyimpannya di hati dan berusaha menyabarkan diri. Saat kita para suami dengan mudah mengatakan “Pakaialah baju yang indah”, para istri hanya menahan sabar melihat kita menghampirinya dengan baju


berbau.
Mari kita berusaha berubah. Menjadi suami yang lebih rapi di depan istri.

Rapikan rambutmu
Ketika berangkat kerja, ketika pergi ke kantor, ketika hendak syuro, ketika mau mengisi pengajian, kita para lelaki yang katanya tidak suka dandan, minimal merapikan rambut.
Lalu saat hanya berdua dengan istri, mengapa kita tidak melakukan hal serupa? Bukankah jika begitu kita lebih mengutamakan orang lain daripada istri kita sendiri? Padahal rekan-rekan kerjanya tidak memasakkannya.

Teman-temannya juga tak bisa merawatnya ketika ia sakit. Yang setia menemani, yang setia merawat adalah istri. Dan tidak ada orang lain yang bisa menghangatkannya di kala kedinginan kecuali istrinya sendiri. Lalu mengapa kita sebagai suami justru tak bisa tampil rapi saat bersamanya?

Gosoklah gigimu
Bau mulut adalah satu hal yang mengganggu komunikasi dan menjadi pembatas kedekatan. Ketika seorang suami tak suka istrinya mengeluarkan bau saat ia berbicara, demikian pula istri sebenarnya tak suka jika suaminya menghampirinya dengan bau yang tak sedap.
Adalah junjungan kita yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, setiap akan masuk rumah, beliau bersiwak terlebih dahulu.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Bunda Aisyah menjadi saksi kebiasaan Rasulullah ini. Ketika ditanya, “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab: ”Bersiwak”.
Maka sungguh nasehat ini harus dikerjakan oleh para suami. Hendaklah ia rajin bersiwak atau menggosok giginya.

Jika berduaan dengan istri, pastikan sudah gosok gigi. Pastikan tak ada bau yang mengganggu. Hingga curhat pun menjadi mengasyikkan. Hingga berduaan pun jadi penuh kemesraan.

Dan lebih dari itu, menggosok gigi atau bersiwak mendatangkan dua kebaikan. Kebersihan dan kesehatan mulut, serta mendatangkan keridhaan Tuhan. “Bersiwak itu membersihkan mulut dan membuat Tuhan ridha” (HR. Al Baihaqi dan An Nasa’i).
Berhiaslah untuk istrimu

Para sahabat Nabi adalah suami-suami yang terdepan dalam mengamalkan nasehat ini. Ibnu Abbas mengatakan, “Aku suka berhias untuk istriku sebagaimana aku suka istriku berhias untukku.”

Mengapa demikian, karena Ibnu Abbas yakin, “Sesungguhnya berhiasnya suami di hadapan istrinya akan membantu istri menundukkan pandangannya dari melihat laki-laki selain suaminya. Berhiasnya suami di hadapan istrinya juga makin mendekatkan hati keduanya.”
Jika para sahabat yang sibuk berdakwah dan berjihad tidak lalai berhias untuk istrinya, bagaimana dengan kita? Semoga bisa meneladani mereka.

Sumber redaksi9.com

Inilah.....! Hukum Suami Mencabut Kemaluan Saat Menggauli Istri

Inilah.....! Hukum Suami Mencabut Kemaluan Saat Menggauli Istri

Keterangan mencabut alat kelamin suami saat bersetubuh dengan istrinya itu terdapat dalam kitab al-Syamil, bahwa seorang suami yang melakukan hubungan seksual dengan istrinya dari perempuan yang bukan hamba sahaya, maka ia tidak boleh mencabut alat kelaminnya dari lubang vagina istrinya tersebut, terkecuali istrinya member izin.
Demikian pula apabila istrinya adalah seorang hamba sahaya, suami juga tidak boleh mencabut alat kelaminnya kecuali minta izin kepada yang memiliki hamba sahaya tersebut, atau -menurut  salah satu pendapat- izin hamba sahaya itu sendiri. Berbeda dengan hamba sahaya milik pribadi.
Ada pun menurut Imam Malik, seorang suami yang mencabut alat kelaminnya saat sedang bersetubuh hukumnya makruh secara mutlak. Juga tidak boleh bagi wanita yang disetubuhi menerima uang imbalan, agar suaminya diperkenankan olehnya mencabut alat kelaminnya, lalu sewaktu-waktu dimasukkan kembali ke lubang vagina istri dengan keinginan suaminya.
Syaikh Umar bin Abdul Wahab al-Husaini berkata, bagi orang yang bersetubuh dengan istrinya yang masih perawan (gadis tinting), seharusnya ia tidak mencabut alat kelaminnya dari lubang vagina istrinya (sebelum proses persetubuhan itu benar-benar selesai), jangan seperti kebiasaan yang doilakukan oleh orang-orang bodoh.
Tetapi sebaiknya sperma yang keluar dibiarkan saja cepat-cepat masuk kerahim istrinya, siapa tahu Allah akan mentakdirkan dia seorang anak dari hasil bersetubuhtersebut, sehingga keturunan yang dikaruniakan kepadanya itu dapat bermanfaat bagi dirinya. Kemungkinan selain itu adalah bersetubuh yang dialkukan dengan istrinya merupakan akhir pertemuannya dnegan istrinya, sebab tiada sseorang pun yang mampu mengelak dari datangnya maut.
Sumber: K. H. Misbah Musthofa, terjemah quratu al-‘uyun, hal113-114, Al-Balagh. 1993.