Monday, January 16, 2017

SUBHANALLAH.......JANGAN SAMPAI KITA MASUK NERAKA HANYA DIKARENAKAN AIR WUDHU?






Berikut ini yakni cerita tentang dua orang dengan keadaan yang kontras : seorang lelaki kaya raya dan wanita bapak. Dalam setiap harinya juga, keduanya tampak sekian tidak sama. Sang lelaki hidupnya padat oleh kesibukan duniawi, sebentar wanita yang miskin itu malah memakai waktunya untuk selalu melaksanakan ibadah.


Kesungguhan dan kerja keras lelaki itu membawanya pada kemapanan ekonomi yang diinginkan. Kekayaannya tak ia nikmati sendiri. Keluarga sebagai tanggung jawabnya rasakan dampak ketercukupan karena jerih payahnya. Lelaki ini tengah berkerja untuk kepentingan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya.

Nasib lain dihadapi si wanita miskin. Sebagian tetangganya tak dapatkan harta apapun ditempat tinggalnya. Kecuali satu bejana dengan persediaan air wudhu di dalamnya. Ya, untuk wanita taat ini, air wudhu jadi kekayaan yang membanggakan walaupun hidup masih tetap pas-pasan. Bukanah kesucian menjadikan melaksanakan ibadah kita lebih diterima dan khidmat? Dan karenanya menjanjikan balasan yang lebih lebih agung dari sekedar kekayaan duniawi yang fana ini?


Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab al-Minahus Saniyyah


Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab al-Minahus Saniyyah


"Source Sans Pro", sans-serif; font-size: 14px;">hal demikian, si wanita berbisik dalam hati, “Kalau air itu habis, lalu bagaimana saya akan berwudhu untuk menunaikan sembahyang sunnah nantinya malam? ”

Apa yang tampak dengan cara lahir tak selalu perlihatkan keadaan sebenarnya. Diceritakan, setelah meniggal dunia, keadaan keduanya jauh berbeda. Sang lelaki kaya raya itu memperoleh kesenangan surga, sesaat si wanita ayah yang taat melakukan beribadah itu jadi masuk neraka. Apa pasal?

Lelaki hartawan itu terima kemuliaan dikarenakan sikap zuhudnya dari gemerlap duniawi. Kekayaannya yang banyak tak lantas membuatnya larut dalam kemewahan, cinta dunia, serta kebakhilan.
 Apa yang dimilikinya semata untuk keperluan hidup, mendukung situasi untuk mencari ridla Allah.

Pandangan hidup semacam ini tak dimiliki si wanita. Hidupnya yang serbakekurangan jadi menjerumuskan hatinya pada cinta kebendaan. Buktinya, ia tidak bisa merelakan orang lain berwudhu dengan airnya, walaupun dengan argumen untuk melakukan beribadah.
 Ketidakikhlasannya yakni petunjuk bila ia miskin tidaklah karena terlepas dari cinta kebendaan namun “dipaksa” oleh keadaan.

Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani menjelaskan dalam kitab yang sama bila zuhud yakni meninggalkankecenderungan hati pada kesenangan duniawi, tetapi tidaklah berarti mengosongkan tangan dari harta meskipun. Semua kekayaan dunia direngkuh untuk penuhi kandungan kepentingan dan memaksimalkan keadaan untuk melakukan beribadah kepada-Nya.

Nasehat ulama sufi ini bisa berlaku kebalikannya. Untuk cinta dunia, seseorang tak mesti jadi kaya raya terlebih dahulu. Karena zuhud memang mempunyai urusan dengan hati, tidaklah lewat cara instan dengan alam bendawi. (Mahbib)

semoga ini menjadikan kita i'tibar dan selalu bertafakkur,sesuatunya kita kembalikan pada allah karna dialah yg mengatur segala mahluq dan alam semesta.


sumber: http://sumberterpercaya1.blogspot.com/

Saturday, January 14, 2017

Inilah Kata Rasulullah......! Suami Yang Wajib Mencuci Pakaian, Bukan Istri - SHARE !! Untuk Suami Kalian

Inilah Kata Rasulullah......! Suami Yang Wajib Mencuci Pakaian, Bukan Istri - SHARE !! Untuk Suami Kalian


Syaikh Fuad Shalih dalam bukunya Liman Yuriidu Az Ziwaaj wa Tazawuj menyampaikan empat nasihat Rasulullah SAW untuk para suami. Termasuk mengenai tugas cuci pakaian.

Syaikh Fuad merasa perlu mencantumkan hadits ini agar para suami berbenah diri; tidak hanya menuntut istri mempersembahkan yang terbaik bagi dirinya, tetapi juga ia mempersembahkan yang terbaik untuk istrinya.


Empat nasihat ini secara khusus mengajarkan suami untuk berpenampilan menarik di rumah.

Berikut ini, empat nasihat itu:
Cucilah Bajumu
Nasehat pertama ini memiliki dua dimensi. Dimensi pertama ada pada proses. Dimensi kedua terletak pada hasilnya.

Sebagai sebuah proses, “cucilah bajumu” berarti berbagi dengan istri dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan domestik, khususnya bagi keluarga yang tidak memiliki khadimat.


Mencuci baju tidak dibebankan kepada istri saja, melainkan suami juga melakukannya. Baik mencuci dengan tangan maupun dengan mesin cuci.

Konsep berbagi peran inilah yang diteladankan oleh Rasulullah. Kendati beliau adalah Nabi, pemimpin negara, qiyadah dakwah dan panglima perang, beliau menyempatkan diri untuk membantu istri-istrinya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Ditinjau dari dimensi hasil, “cucilah bajumu” membuat suami tampil dengan pakaian rapi di depan istrinya. Tidak kusut. Tidak menyebalkan.

Mungkin sebagian suami tidak merasa perlu tampil rapi di hadapan suaminya, terlebih ketika malam tiba. Namun, jika ia menuntut istrinya tampil prima di depannya, mengapa ia tidak menuntut dirinya melakukan hal yang sama?

Bukankah  Islam menjunjung keadilan? Kita para suami kadang belum juga mengerti bahwa wanita itu tidak selalu mencurahkan perasaannya kepada suami.

Ia kadang menyimpannya di hati dan berusaha menyabarkan diri. Saat kita para suami dengan mudah mengatakan “Pakaialah baju yang indah”, para istri hanya menahan sabar melihat kita menghampirinya dengan baju


berbau.
Mari kita berusaha berubah. Menjadi suami yang lebih rapi di depan istri.

Rapikan rambutmu
Ketika berangkat kerja, ketika pergi ke kantor, ketika hendak syuro, ketika mau mengisi pengajian, kita para lelaki yang katanya tidak suka dandan, minimal merapikan rambut.
Lalu saat hanya berdua dengan istri, mengapa kita tidak melakukan hal serupa? Bukankah jika begitu kita lebih mengutamakan orang lain daripada istri kita sendiri? Padahal rekan-rekan kerjanya tidak memasakkannya.

Teman-temannya juga tak bisa merawatnya ketika ia sakit. Yang setia menemani, yang setia merawat adalah istri. Dan tidak ada orang lain yang bisa menghangatkannya di kala kedinginan kecuali istrinya sendiri. Lalu mengapa kita sebagai suami justru tak bisa tampil rapi saat bersamanya?

Gosoklah gigimu
Bau mulut adalah satu hal yang mengganggu komunikasi dan menjadi pembatas kedekatan. Ketika seorang suami tak suka istrinya mengeluarkan bau saat ia berbicara, demikian pula istri sebenarnya tak suka jika suaminya menghampirinya dengan bau yang tak sedap.
Adalah junjungan kita yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, setiap akan masuk rumah, beliau bersiwak terlebih dahulu.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Bunda Aisyah menjadi saksi kebiasaan Rasulullah ini. Ketika ditanya, “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab: ”Bersiwak”.
Maka sungguh nasehat ini harus dikerjakan oleh para suami. Hendaklah ia rajin bersiwak atau menggosok giginya.

Jika berduaan dengan istri, pastikan sudah gosok gigi. Pastikan tak ada bau yang mengganggu. Hingga curhat pun menjadi mengasyikkan. Hingga berduaan pun jadi penuh kemesraan.

Dan lebih dari itu, menggosok gigi atau bersiwak mendatangkan dua kebaikan. Kebersihan dan kesehatan mulut, serta mendatangkan keridhaan Tuhan. “Bersiwak itu membersihkan mulut dan membuat Tuhan ridha” (HR. Al Baihaqi dan An Nasa’i).
Berhiaslah untuk istrimu

Para sahabat Nabi adalah suami-suami yang terdepan dalam mengamalkan nasehat ini. Ibnu Abbas mengatakan, “Aku suka berhias untuk istriku sebagaimana aku suka istriku berhias untukku.”

Mengapa demikian, karena Ibnu Abbas yakin, “Sesungguhnya berhiasnya suami di hadapan istrinya akan membantu istri menundukkan pandangannya dari melihat laki-laki selain suaminya. Berhiasnya suami di hadapan istrinya juga makin mendekatkan hati keduanya.”
Jika para sahabat yang sibuk berdakwah dan berjihad tidak lalai berhias untuk istrinya, bagaimana dengan kita? Semoga bisa meneladani mereka.

Sumber redaksi9.com

Inilah.....! Hukum Suami Mencabut Kemaluan Saat Menggauli Istri

Inilah.....! Hukum Suami Mencabut Kemaluan Saat Menggauli Istri

Keterangan mencabut alat kelamin suami saat bersetubuh dengan istrinya itu terdapat dalam kitab al-Syamil, bahwa seorang suami yang melakukan hubungan seksual dengan istrinya dari perempuan yang bukan hamba sahaya, maka ia tidak boleh mencabut alat kelaminnya dari lubang vagina istrinya tersebut, terkecuali istrinya member izin.
Demikian pula apabila istrinya adalah seorang hamba sahaya, suami juga tidak boleh mencabut alat kelaminnya kecuali minta izin kepada yang memiliki hamba sahaya tersebut, atau -menurut  salah satu pendapat- izin hamba sahaya itu sendiri. Berbeda dengan hamba sahaya milik pribadi.
Ada pun menurut Imam Malik, seorang suami yang mencabut alat kelaminnya saat sedang bersetubuh hukumnya makruh secara mutlak. Juga tidak boleh bagi wanita yang disetubuhi menerima uang imbalan, agar suaminya diperkenankan olehnya mencabut alat kelaminnya, lalu sewaktu-waktu dimasukkan kembali ke lubang vagina istri dengan keinginan suaminya.
Syaikh Umar bin Abdul Wahab al-Husaini berkata, bagi orang yang bersetubuh dengan istrinya yang masih perawan (gadis tinting), seharusnya ia tidak mencabut alat kelaminnya dari lubang vagina istrinya (sebelum proses persetubuhan itu benar-benar selesai), jangan seperti kebiasaan yang doilakukan oleh orang-orang bodoh.
Tetapi sebaiknya sperma yang keluar dibiarkan saja cepat-cepat masuk kerahim istrinya, siapa tahu Allah akan mentakdirkan dia seorang anak dari hasil bersetubuhtersebut, sehingga keturunan yang dikaruniakan kepadanya itu dapat bermanfaat bagi dirinya. Kemungkinan selain itu adalah bersetubuh yang dialkukan dengan istrinya merupakan akhir pertemuannya dnegan istrinya, sebab tiada sseorang pun yang mampu mengelak dari datangnya maut.
Sumber: K. H. Misbah Musthofa, terjemah quratu al-‘uyun, hal113-114, Al-Balagh. 1993.

Friday, January 13, 2017

SUBHANALLAH TERNYATA,,,! UMUR UMAT ISLAM TIDAK SAMPAI 1500 H SEKARANG SUDAH 1437 H (2016 Masehi) BERAPA TAUN LAGI?

Ya Allah...kira2 60 thun lgi 
dari yg di sabdakan Rasulullah Muhammad SAW...
UMUR UMAT ISLAM TIDAK SAMPAI 1500 H 
SEKARANG SUDAH 1437 H (2016 Masehi) 
BERAPA TAUN LAGI.
SUBHANALLAH TERNYATA,,,! UMUR UMAT ISLAM TIDAK SAMPAI 1500 H SEKARANG SUDAH 1437 H (2016 Masehi) BERAPA TAUN LAGI?

Tdk terasa kita hidup dipenghujung Jaman
Jababiro kata Rasul Jaman itu dibagi 5
1. Jaman Nubuwwah 
(Jaman kenabian diawali dr Jaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)
2. Jaman Khilafah l 
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra)
3. Jaman Al-mulk kerajaan 
(berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya)
4. Jaman Jababiro 
-(Jaman kebebasan maksiat dimana-mana dan kita hidup di Jaman ini). 
-Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), 
-Org2 yg tdk cakap/dzolim menjadi penguasa (pemimpin), 
-jumlah ummat Islam banyak ttp bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)... -->Jaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani...
Astaghfirullah.....
5. Jaman Khilafah ll 
(Jaman yg mana suasana seperi pada Jaman Rasuluallah nanti umat Islam akan dipimpin Imam Mahdi. Pd Jaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa as jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro).
Para Ulama hadits memprediksi ttg usia umur ummat Islam :
1. *Ibnu Hajar Asqalani* seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer diindonesia adalah *Fathul Barri* Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H
2. *Imam As-syuyuthi*
Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H
3. *Ibnu Hajar Hambali* kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H
Allahu Akbar...
skrg umur umat Islam sudah sampai pd 1437 H
Hari kiamat tdk ada yg tau termasuk Rasulullah 
namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi bocoran tdk sampai 1500 H.
Kelak diakhir jaman Alloh SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tersisa hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung
laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah)
Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW akan muncul *Dukhan* (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam
lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila yg pertama KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
Yg kedua kata Rasulullah SAW, kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....
Teman2, tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang.......... .
Mumpung masih ada waktu, mari segera benahi diri, perbaiki kualitas ibadah dan perbanyak amal sholih untuk bekal di akherat nanti....
Wallahu'alam....
Sudahkah Siapkah...
Note:
*Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur n barat* sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! dan janji Allah pasti benar dan tepat...!
*BADAN Meteorologi dan Geofisika* menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia. Diperkirakan kemarau panjang tersebut akan dimulai tahun 2019 hingga 2022. Cadangan air dunia saat ini hanya tersisa 3% saja. Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah *keluarnya Dajjal telah sangat dekat*. Dan *munculnya Imam Mahdi* telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari. Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.
Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi. Diikuti dengan semakin minusnya mata air Zughar. Dan yang paling mencengangkan adalah surutnya air di danau Tiberias di Israel sudah sangat mengkhawatirkan.
Sedemikian, sehingga pemerintah Israel sibuk mencari sumber air lain. Salah satunya perencanaan penyulingan air laut.
Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya ditandai setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama kurun 3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.
Jika di antara kita ada yang pernah berhaji dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014, maka insya Allah pernah berjumpa dengan “calon Imam Mahdi” di dekat Ka’bah. Dan hanya orang-orang khusus saja yang mengetahui tanda tandanya. Dan kemunculan Imam Mahdi ini seperti yang pernah di nubuwahkan oleh Rasulullah adalah ditandai wafatnya Raja yang namanya bermakna nama hewan.
Bisa jadi ia adalah Raja Fahd (Fahd: singa). 
Setelah itu terjadi perselisihan. Dan naik tahta raja yang banyak dosa, kemudian meninggal, kemudian muncul raja yang baik. (Bisa jadi ia adalah Raja Salman). Wallahu a’lam.
Di masa atau setelah masa pemerintahan Raja Salman inilah terjadinya pembai’atan atas Imam Mahdi. Dari pertanda ayat-ayat qauniyah tersebut, kesimpulannya adalah akhir dari fananya dunia ini sudah demikian dekat.
Marilah kita berbuat baik semaksimal mungkin, dan ajaklah setiap berjumpa dimanapun untuk semakin bersungguh sungguh memperbanyak amal akhirat.
sumber:palingseru.com